Pengertian dan FUNGSI Hard Disk Drive ( HDD )
HDD atau yang biasa disebut dengan hardisk berfungsi sebagai media penyimpan data dalam computer yang bersifat permanen selama HDD tersebut tidak rusak, baik berupa data umum ataupun data system itu sendiri seperti windows, linux, macintos dll. Disitulah seluruh system operasi dan data-data dijalankan. Data dapat disimpan dalam HDD dengan klasifikasi / pengelompokan data lewat folder sesuai yang kita inginkan, didalam folder pun dapat di kelompokan lagi menjadi folder-folder lain yang disebut subfolder.HDD memiliki satuan hitung kapasitasn hardisk yang disebut Byte, dapat diilustrasikan 1000 Kb(Kilo byte) = 1Mb(Mega byte, 1000Mb = 1 Gb (Giga Byte), semakin besar ukuran kapasitas byte semakin besar ruang HDD, semakin besar ruang HDD semakin banyak data yang ditampung. HDD memiliki ruang terkecil yang disebut Sector, dimana boot sector ini merupakan lokasi paling kritis, ketika ruang sector rusak (bad sector) maka data dalam hardisk terancam untuk tidak dapat diakses/ dibaca. Pada perkembangannya type hardisk ada 2 macam, yaitu Hardisk IDE atau ata, dan Hardisk type Sata. Yang membedakan keduanya yaitu socket penghubung. Hardisk tipe ata dgn menggunakan kabel IDE sementara sata menggunakan kabel sata yg lebih kecil disbanding IDE. Juga terdapat perbedaan kecepatan RPM atau kecepatan transfer data dimana sata lebih cepat dibanding dengan IDE.
OPTIKAL DISC DRIVE
Di dunia komputer, ODD
(Optical Disc Drive) adalah Disc Drive unik yang menggunakan teknologi
sinar Laser atau gelombang elektromagnetik yang berkisar dalam jangkauan
sprektum cahaya, sebagai bagian dari fungsi reading (membaca) atau
writing (menulis) data ke atau dari Optical Drive. Di beberapa unit, ODD
hanya mampu untuk melakukan reading saja, tapi ada beberapa jenis ODD
lain yang memiliki reading maupum writing. Biasanya, untuk unit yang
dapat melakukan keduanya biasa disebut burner atau writer.
Optical
Drive merupakan bagian ter-integrasi dalam kebanyakan produk konsumen,
seperti CD PLayer, DVD PLayer, maupun DVD Recorder. Namun, mereka juga
biasa digunakan dalam komputer, guna membaca data software yang sudah
disimpan dalam media Optical Disc. Bersamaan dengan flash Drive, Optical
Drive seiring waktu menggantikan Storage Main Stream, seperti Floppy
Disc maupun magnetik Disc di dalam komputer. Hal ini lebih dekarenakan
produksi yang lebih terjangkau, dan juga makin banyaknya pheripheral
yang menggunakan media ini. Baik didalam komputer maupun produk
entertainment consumer.
History
Untuk
perkembangan tipe Optical Drive yang menjadi standar massal,
implementasi awalnya berasal dari perkembangan teknologi media
penyimpanan untuk Optical itu sendiri. Media Optical Disc kali pertama
ditemukan pada tahun 1958, dan telah dipatenkan untuk teknologinya
dibeberapa tahun kemudian.
Perkembangan
berikutnya, ditemukan Optical media untuk data video dalam bentuk Laser
Disc yang dikeluarkan oleh Philips, pada tahun 1978. Berlanjut setelah
itu Audio Compact Disc dikeluarkan oleh Sony pada tahun 1983.
Pada
pertengahan tahun 1990, Konsorsium berbagai manufaktur mengembangkan
generasi kedua dari Optical Disc, yang menghasilkan DVD. Generasi
ketiga dari Optical Disc baru hadir di kisaran tahun 2000-2006, yakni
Blu-ray. Blu-ray dikembangkan oleh Blu-ray Disc Association (BDA), yang
terdiri dari Apple, Dell, Hitachi, HP, JVC, LG, Mitsubishi, Panasonic,
Pioneer, Philips, Samsung, Sharp, Sony, TDK, dan Thomson. Format
Blu-ray dikembangkan agar dapat me-record maupun playback konten video
high-definition, sekaligus sebagai media penyimpanan data yang besar.
Perkambangan Blu-ray bukan tanpa saingan. Dari beberapa produsen rival
BDA, mengembangkan teknologi DVD lebuh lanjut menjadi HD DVD. Namun
seiring waktu, dan juga spesifikasi format Blu-ray yang lebih unggul,
akhirya Blu-ray yang menjadi standar de facto untuk konten HD untuk saat
ini.
Laser / Optics
Bagian
paling penting dari Optical Drive adalah Optical Path (bagian komponen
Laser maupun Optic), yang ditempatkan dalam Pickup Head (PUH). Biasanya,
ia dibentuk dari semi konduktor Laser, komponen lensa yang berfungsi
mengarahkan sinar Laser, dan komponen Fhotodiode yang bertugas
mendeteksi refleksi cahaya dari permukaan media Disc.
Pada
awalnya, Laser dari peripheral CD menggunakan cahaya Laser dengan
Wavelenght sebesar 780 nm, yang termasuk ke dalam jangkauan Inframerah.
Untuk peripheral DVD, Wavelenght dikurangi menjadi 650 nm (sinar warna
merah), dan berlanjut pada Blu-ray Disc dengan menggunakan Wavelenght
405 nm (sinar warna ungu).
Di
dalam menggunakan fungsi Optical dari penulisan dan pembacaan data,
Optical Drive menggunakan dua mekanisme Servo. Pertama sebagai
pengendali jarak antara lensa dengan permukaan Disc. Hal ini agar sinar
Laser tetep fokus pada titik Laser yang ada pada pemukaan Disc. Servo
yang kedua berfungsi menggerakan Head lensa dari piringan radius Disc
paling tengah hingga radius Disc paling ujung. Dengan ini, semua barisan
dapat terbaca secara kontinu.
Inplementasi Laser/Optic Pada Media Disc
ROM (Read Only Memory)
Ketika
dalam proses pembuatan atau pencetakan data Disc ROM di pabrik, data
dibentuk menggunakan cara di-pres. Sehingga terbentuk lubang-lubang
disetiap jalur permukaan Disc. Hal ini akan membentuk serial data
layaknya 1 atau 0 (digital), karena perbedaan refleksi Wavelenght sinar
Laser untuk permukaan tanpa lubang dengan permukaan berlubang. Lubang
ini biasanya memiliki kedalaman antara seperempat hingga seperenam
Wavelenght Laser yang digunakan.
Recordable (+/-R)
Unit Optical Drive juga dapat secara langsung me-record data kedalam media Disc. Salah satunya yang paling awal adalah tipe Optical Drive Recordable. Drive hanya dapat menuliskan sekali saja ke dalam media Optical Disc kosong. Tipe-tipe
medianya sendiri dalam bentuk CR-R, DVD-R, DVD+R, atau BD-R Disc.
Proses Encoding data (biasa disebut burn), dengan cara memanaskan bagian
lapisan organik dari permukaan media menggunakan sinar Laser. Hal ini
akan membuat perubahan terhadap tingkat Reflektivitas dari lapisan
organik tersebut. Bagian yang ipanaskan tersebut dapat dianalogikan
seperti lubang-lubang yang menggunkan proses press dimedia ROM.
Untuk
Recordable Disc, proses ini adalah permanen dan media kosong hanya
dapat ditulis sekali saja. Terdapat perbedaan antara sinar Laser untuk
red dan record. Untuk red, biasanya hanya membutuhkan Laser berkekuatan 5
mW sedangkan untuk record membutuhkan Laser yang jauh lebih kuat lagi.
Hal ini dikarenakan proses pemanasan oleh sinar Laser. Selain itu,
semakin cepat proses penulisan, semakin seikit pula oleh Laser. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Laser menggunakan daya 100 mW untuk
gelombang kontinu dan 225 mW. Gelombang pluse.
Rewriteable (+/-RW)
Pada
unit tipe Rewriteable, seperti CD-RW , DVD-RW, DVD+RW, DVD-RAM, atau
BD-RE bahan yang digunakan pada permukaan pada permukaan adalah
Crystallinmetal Alloy. Dengan menggunakan bahan ini, proses pembakaran
(burn) dapat dikondisikan lagi seperti semula melalui pemakaian data
Laser yang bervariasi.
Terdapat dua mobel Optical Drive untuk jenis kapasitas dua kali lipat. Pertama,
model Double-Sided yang menempatkan permukaan data pada setiap sisi
Disc. Hal ini cukup memudahkan proses burn, hanya saja sedikit
menyusahkan penggunaan karena untuk mengakses sisi lain harus dengan
membalikan media Disc secara fisik (bongkar-pasang).
Berikutnya
adalah model Dobel Layer, yakni media Disc yang memiliki dua Layer
berbeda dari satu Disc, yang dipisahkan oleh Layer Semi-Reflektif kedua
Layer ini dapat diakses pada sisi Disc yang sama. Namun memerlukan Optif
untuk mengubah fokus Laser agar dapat mengakses layar ke dua.
Kompatibilitas
Sebagian
besar optikal Drive Backward Compatible dengan generasi format
sebelumnya hangga ke format CD yang paling awal, meskipun hal ini tidak
menjadi standar yang diharuskan.
Awal
pengembangan hardware Drive yang Backward Compatible ini, dengan
mengintegrasikan dua laser ke dalam satu Head, misalnya DVD, agar dapat
membaca media CD. Ini memang dikarenakan perbedaan karakteristik laser
antara keduanya.
Performa
Standar
penentuan kecepatan dari Optical Drive biasanya menggunkan tiga rating
kecepatan yang berbeda, contohnya 12x/10x/32x. Angka pertama merujuk
kepada kecepatan Write-Once (R), angka kedua untuk kecepatan Re-Write
(RW/RE), dan terakhir menunjukan kecepatan baca Read-Only (ROM).
Namun
dengan berkembangnya kecepatan Optical Drive yang makin tinggi,
beberapa permasalahan muncul salah satunya adalah buffer underrun, ini
muncul biasanya karena tidak bisa terjaganya aliran data yang kontinu
kepada Optical Drive Recorder. Jika aliran data terhenti, proses record akan terpaksa berhenti, dan ini kadang menyebabkan disk tidak dapat dipakai lagi .
bodoh
BalasHapusfont yg kurang baik, tdk patut di contoh ,tdk bisa dibaca bodoh...